Postingan

Menampilkan postingan dari April 20, 2025

Simsalabim Makan Bergizi Gratis, Triliunan Rupiah Jadi Apa?

Gambar
Makan Bergizi Gratis (MBG) baru berjalan sekitar empat bulan. Akan tetapi, sejak peluncurannya pada 6 Januari 2025, banyak masalah terkait MBG; siswa keracunan, menu yang tidak memenuhi standar gizi, penolakan murid-murid di Papua, sampai kisruh dapur umum yang berhenti memasak karena tidak dibayar oleh mitra Yayasan. Baru-baru ini, Dapur Ira Mesra Destiawati, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sempat berhenti MBG untuk murid-murid sekolah yang ada di bawah SPPG Kalibata, Jakarta Selatan. Sebabnya adalah Dapur Ira tidak dibayar oleh Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN) dan menanggung kerugian hampir Rp 1 miliar. Padahal, mereka sudah memasak sekitar 65.025 porsi tapi belum dibayar mitra mereka Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN). Kepala BGN, Dadan Hindayana menanggapi kasus ini hanya masalah internal yang tidak melibatkan BGN. Tapi kasus ini munculkan tanda tanya di masyarakat Indonesia, bagaimana tata kelola anggaran untuk program populis yang terlalu ambisius ini? Semula, pemeri...

Meretas Cakrawala Kata: Makna dan Sejarah Hari Buku Sedunia

Gambar
Tersembunyi di balik lembar demi lembar kertas, dunia-dunia tak terbatas menanti untuk dijelajahi—demikianlah buku merayakan keabadian gagasan dan kekuatan imajinasi. Pada setiap halaman, tercipta ruang sunyi tempat pikiran bebas menari dan perasaan menemukan maknanya sendiri. Setiap tanggal 23 April, kita memberi ruang untuk menghargai karya-karya yang telah diam-diam membentuk cara kita melihat dunia. Hari peringatan ini bukan sekadar lambang penghormatan terhadap buku, melainkan juga kesempatan untuk merenungkan jejak sejarah dan warisan sastra global. Momen istimewa ini menjadi sangat penting untuk mengagungkan kemampuan buku dalam mentransformasi kehidupan, memperkaya pengetahuan, dan merajut koneksi antar peradaban. Perayaan yang berkaitan dengan buku telah diadakan oleh penduduk dan pedagang lokal Catalonia, Spanyol sejak abad ke-17 sebagai tradisi untuk menghormati karya sastra dan penulis. Ide ini pertama kali dicetuskan oleh penulis asal Valencia, Vicente Clavel AndrĂ©s, yang ...

Hari Kartini

Gambar
  Dalam sistem sosial kolonial dan feodal di masa lalu, posisi perempuan Indonesia sangat terpinggirkan, terutama dalam hal akses pendidikan dan partisipasi publik. Banyak perempuan yang dituntut untuk menikah di usia muda tanpa mendapatkan pendidikan yang layak, suara mereka pun tidak pernah didengar. Di tengah lingkungan sosial yang menyudutkan perempuan, Raden Ajeng Kartini hadir sebagai pelopor perjuangan pendidikan bagi kaum perempuan. Kita selalu merayakan Hari Kartini pada tanggal 21 April. Hari itu bukanlah perayaan semata, namun juga menjadi momen refleksi atas kebangkitan perempuan dan berkembangnya pendidikan bangsa Indonesia. Hari yang mengingatkan kita untuk menghargai setiap langkah kemajuan perempuan serta terus memperjuangkan hak-hak mereka. Dalam menghadapi kesulitan dan stigma sosial pada zamannya, Kartini melakukan banyak usaha demi memperjuangkan hak perempuan untuk memperoleh pendidikan. Salah satu upayanya adalah dengan menyediakan tempat belajar bagi peremp...