Kebebasan Pers Terancam, Suara Dibungkam

Di tengah maraknya korupsi yang merajalela di tubuh pemerintahan, suara-suara kritis yang berani  mengungkap kebenaran justru mendapatkan ancaman. Kabar tidak mengenakkan baru-baru ini terjadi, kantor redaksi Tempo, kali ini mendapatkan teror berupa paket kepala babi tanpa telinga, paket tersebut ditujukan untuk Fransisca Christy Rosana wartawan desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik pada Rabu (19/3/2025). Tiga hari kemudian, Sabtu (22/3/2025) kantor Redaksi Tempo kembali mendapatkan teror dari pihak yang tak dikenal, yakni bangkai tikus yang dipenggal. Kejadian seperti ini semakin memperlihatkan adanya ancaman langsung oleh pihak tertentu untuk membungkam pers dalam menyampaikan informasi. 

Tempo adalah salah satu media pers yang berani menyuarakan kritik terhadap pemerintah. Sejak didirikan pada tahun 1971, Tempo sudah menjadi media yang terpercaya dan konsisten dalam mengawal pemerintahan siapapun yang berkuasa. Adanya kejadian seperti ini, tentu menimbulkan banyak pertanyaan, pers yang selayaknya bebas untuk memberikan informasi dengan fakta dan data malah mendapatkan perlakuan yang biadab, kejadian ini menunjukkan ada perlakuan yang salah terhadap media pers.

Di Negara yang katanya demokrasi ini ternyata kebebasan berpendapat belum benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Melihat media pers yang mendapatkan teror tentunya hal ini memberikan rasa takut bagi masyarakat untuk mengeluarkan pendapatnya, mereka seperti ditekan untuk menutup mulut, menutup mata dan dilarang untuk mengkritisi pemerintah nya sendiri.

Ancaman terhadap media pers, seperti Tempo seakan menjadi cerminan betapa rapuhnya negara dalam melindungi kebebasan berpendapat. Jika hal ini dibiarkan tanpa tindakan tegas, maka kita patut mempertanyakan apakah negara ini benar-benar demokrasi atau bukan? Jika suara media pers ingin dibungkam melalui teror seperti itu, bagaimana mungkin rakyat bisa percaya bahwa mereka benar-benar memiliki kebebasan berpendapat di negara yang mengklaim dirinya demokratis ini? Saatnya kita semua bersatu, mendukung kebebasan pers, dan melindungi mereka yang berani mengungkapkan kebenaran.

Sumber: 

https://www.tempo.co/internasional/50-tahun-tempo-selalu-menjadi-media-terdepan-mengkritik-kekuasaan-533562

https://nasional.kompas.com/read/2025/03/22/11221261/teror-kepala-babi-untuk-tempo-ancaman-nyata-terhadap-pers-di-indonesia?page=all

https://www.tempo.co/politik/tempo-kembali-mendapat-kiriman-bangkai-hewan-kali-ini-tikus-yang-dipenggal-1222972

https://www.tempo.co/politik/cerita-kantor-media-suara-indonesia-pernah-diteror-kepala-manusia-di-masa-orde-baru-1223513

https://en.tempo.co/read/1989884/lbh-pers-on-terror-against-tempo-systematic-attacks-reflect-perpetrators-impunity

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Danantara antara Penyelamat atau Petaka

RUU TNI Sebagai Masa Depan Baru atau Bayang-bayang Lama?

Harganas 2025: Dari Keluarga untuk Indonesia Maju